Hiruk pikuk persiapan pemilu legislatif yang akan berjalan pada bulan April 2009 telah mulai rasanya. Banner kampanye beberapa caleg (calon legislatif) dengan beberapa pesan kepribadian, mental serta spiritual, yang pokoknya ingin menjelaskan, “pilihlah saya”, betebaran di selama jalan. Beberapa rekanan saya yang kebetulan meniti jalan jadi calon legislatif DPR atau DPRD menjelaskan jika beberapa ratus juta bahkan juga miliaran rupiah sudah dikeluarkan untuk beberapa pekerjaan kampanye cari suport massa serta personal branding. Umumnya dana dikeluarkan untuk banner, kaos, serta bendera, walau adalagi yang coba membuat “keshalehan sosial dadakan” dengan melakukan perbaikan jalan atau membangunkan sarana umum. Jalan mahal, yang jujur saja belum pasti efisien untuk memperoleh simpati dari warga.
Investasi mahal dalam kampanye ini sebetulnya benar-benar diakui oleh partai peserta pemilu dan calegnya. Saya perhatikan, terhitung semenjak akhir tahun 2008, banyak pengurus partai serta calon legislatif yang minta analisis saya mengenai sebegitu efisien pemakaian Internet untuk fasilitas pilihan dalam jasa kampanye online (online campaign) serta personal branding. Trend dunia politik di daerah online ini melanjutkan trend mode marketing serta branding perusahaan di Indonesia ke arah jalan online. Trend ini tertangkap sebab kebetulan dua tahun paling akhir saya banyak disuruh isi workshop internal mengenai personal branding serta corporate blogging di beberapa perusahaan besar, terutamanya yang beroperasi di sektor perminyakan serta telekomunikasi.
Indonesia bukan negara dengan jumlahnya pemakai Internet yang kecil, ini hal pertama yang perlu kita tulis. Jumlahnya pemakai Internet di Indonesia, berdasar data paling akhir dari Internet World Stats, sampai 25 juta orang. Ranking Indonesia untuk jumlahnya pemakai Internet sama dengan Spanyol, serta jauh tinggalkan negara tetangga kita seperti Philipina, Malaysia serta Vietnam. Suport keseluruhan dari 25 juta pemakai Internet, lebih dari cukup jadi ketentuan minimum untuk maju jadi calon RI-1. Sesuai UU Pemilu yang mewajibkan jika capres harus mendapatkan suport minimum 25% suara nasional (seputar 23.9 juta). Berikut basic argumentasi penting jika Internet semestinya jadi fasilitas efisien, serta mungkin paling efektif, dalam pekerjaan cari suport massa serta penambahan personal branding.
Online personal branding sebetulnya bukan hal baru di dunia tehnologi info. Beberapa praktisi dunia Internet serta tehnologi info sebetulnya sudah lakukan online personal branding, bahkan juga seringkali hidup hasil dari pekerjaan itu, walau terkadang mereka tidak sadar mengerjakannya. Beberapa programmer open source lakukan personal branding saat mereka meningkatkan satu software serta mereleasenya dengan bebas (free) ke publik. Beberapa sistem administrator, sistem analyst serta security expert, makin bertambah personal branding-nya saat mereka sukses membuat tulisan menarik serta unik di website mereka mengenai trend paling baru di bidangnya semasing. Personal branding makin cepat tercipta sebab kejadian booming-nya service social networking buat pemakai internet.
Kembali pada permasalahan online personal branding untuk beberapa calon legislatif parpol, langkah awal yang perlu dikerjakan untuk mengawali membuat personal branding ialah lewat beberapa fasilitas online dibawah.
BLOGGING
Punya situs website dengan nama domain pribadi serta isikan dengan tulisan-tulisan kita mengenai pandangan politik kita, terhitung apa yang sebetulnya kita ingin perjuangkan di jalan legislatif ini. Jangan sampai cuma memakai waktu senggang untuk menulis, tetapi menyengaja sempatkan diri dalam satu hari untuk pekerjaan menulis di website ini. Blogging alias ngeblog ialah langkah efisien dalam marketing di dunia maya. Ini di dukung oleh teori dari ahli branding serta marketing, P. Montoya, yang menjelaskan jika suara individu lebih diakui dibanding suara lembaga atau perusahaan. Suport tehnis hadir dari CMS website seperti wordpress, yang memudahkan proses Search Engine Optimization (SEO) terutamanya type onpage melalui beberapa plugin-nya. Butuh dicatat jika jangan sesekali lakukan copy paste dari artikel dari lain tempat karenanya malah akan menhancurkan merek kita.
SOCIAL NETWORKING
Friendster serta Facebook ialah ganda social networking yang besar sekali pemakainya serta cepat sekali dalam pekerjaan pengumpulan massa. Indonesia tertera jadi pemakai paling besar di dunia untuk Friendster serta terhitung papan atas untuk Facebook. Pemakai Internet di Indonesia bahkan juga mulai tinggalkan mailing daftar untuk fasilitas diskusi, menebar undangan, share kegiatan serta kumpulkan orang, sebab semua dapat kita kerjakan dengan beberapa aplikasi yang berada di service social networking. Butuh diingat jika lakukan hard-marketing atau spamming di service social networking dan kegiatan blogging ialah beresiko dalam pembentukan merek kita. Jalan soft-marketing dengan aktif berdiskusi serta menulis dengan rasional dan ilmiah ialah jalan paling baik dalam personal branding. Personal branding dengan Facebook dapat manfaatkan sarana Pages atau Groups. Memberikan tambahan Friends (rekan) mempunyai batasan 5000 orang, jadi alihkan taktik Add Friends ke Pages yang tidak mempunyai batasan jumlahnya fans. Jika sangat mungkin pakai social networking yang berbasiskan di video serta gambar seperti YouTube serta Flicker. Barrack Obama ialah contoh riil bagaimana seorang politik sukses lakukan online campaign dengan manfaatkan YouTube.
0 komentar: