cara mendidik anak agar kreatif - Salah satu potensi yang dimiliki anak yaitu kreatifitas. Kreatifitas anak umur awal dapat diperkembang melalui bermain, hal semacam ini diperkuat dengan penelitiannya Munandar (2004 : 94) kalau memberikan hubungan yang erat pada sikap bermain dan kreatifitas. Vygotsky (Sofia Hartati. 2005 : 15-16) yakini kalau bermain mengarahkan perubahan. Bermain memberi suatu konteks untuk anak untuk mempraktekan sebagian ketrampilan yang baru didapat dan untuk berperan pada puncak kekuatan mereka yang berkembang untuk ambil bebrapa peranan social baru, memcoba beberapa pekerjaan baru dan menantang, dan memecahkan beberapa masalah yang kompleks. Diluar itu untuk mensupport perubahan kognitif, bermain memainkan peran beberapa fungsi penting dalam perubahan fisik, emosi, dan social anak. Anak mengekspresikan dan menyampaikan beberapa inspirasi, fikiran, dan perasaan mereka ketika ikut serta dalam bermain simbolik. Selama bermain anak dapat belajar mengatur emosi, berhubungan dengan yang beda, memecahkan perseteruan, dan peroleh rasa berkemampuan. Melalui bermain, anak dapat juga meningkatkan imajinasi dan kreatifitas anak. Oleh karenanya, bermain yang dilakukan oleh anak dan di dukung oleh guru adalah komponen yang esensial dari evaluasi bertujuan pada perubahan Anak umur awal.
Pada awalnya kreatifitas dilihat jadi aspek bawaan yang hanya dipunyai individu tertentu. Dalam perubahan setelah itu, dikemukakan kalau kreatifitas tidak bisa berkembang dengan automatis namun memerlukan rangsangan dari lingkungan. Menurut Hurlock diambil oleh Ahmad Susanto menyampaikan beberapa aspek yang bisa mendorong dan meningkatkan kreativitas. Diantaranya :
- Waktu, aktivitas anak semestinya janganlah ditata demikian rupa, hingga hanya sedikit waktu yang dapat mereka pakai untuk buat suatu ide atau rencana ;
- Peluang menyendiri, hanya jika tidak memperoleh desakan dari grup sosial, anak dapat jadi kreatif ;
- Dorongan lepas dari seberapa jauh prestasi anak, tujuannya untuk jadi anak yang kreatif mereka harus bebas dari ejekan dan kritikan yang kerapkali dilontarkan pada anak yg tidak kreatif ;
- Fasilitas, fasilitas bermain atau fasilitas yang lain harus disiapkan untuk merangsang dorongan uji cobatasi dan eksplorasi, yang disebut unsur penting dari semua kreatifitas ;
- Lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreatifitas anak ;
- Hubungan anak dan orangtua yg tidak posesif, berarti orangtua yang tidaklah terlalu posesif juga akan mendorong kemandirian anak ;
- Cara mendidik anak, mendidik anak dengan demokratis baik di rumah dan disekolah juga akan tingkatkan kreatifitas anak ;
- Peluang untuk peroleh pengetahuan, kreatifitas tidak keluar dalam kehampaan. Semakin banyak pengetahuan yang dikuasai, maka makin baik kreatifitas anak. (Ahmad Susanto, 2012 : 124)
Diluar itu, ada (4) aspek pendukung pengembangan kreatifitas anak, yakni :
- Rangsangan mental, dengan memberi motivasi, penguatan, dan terima kekurangan dan keunggulan anak, anak merasa yakin diri untuk coba, berinisiatif dan melakukan perbuatan suatu hal dengan spontan ;
- Iklim dan keadaan lingkungan, lingkungan yang kondusif juga akan meningkatkan kreativitas anak, seperti pencahayaan yang cukup, beberapa warna yang cerah, terdapat hiasan-hiasan dinding, musik, aroma ;
- Peranan guru, guru jadi orangtua ke-2 untuk anak, telah semestinya guru memberi yang paling baik pada anak. Seperti guru melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan kreatifitas anak ;
- Peranan orangtua, orangtua memiliki peran yang penting pada pengembangan kreatifitas anak. Dengan menghormati setiap hasil karya anak, anak jadi berani dan yakin diri untuk belajar pada lingkungannya.
Baca juga : ternak menguntungkan modal kecil
0 komentar: